PROFIL ( KEEP IN DYING ) Pekanbaru

Ok , kali ini kita bahas tentang band asal kota saya , pekanbaru,riau

For Video 

For Foto 
Denny / Geboy : Vocal
Photobucket 
Ryan : Gitar / Vocal 2
Photobucket 
Risky : Gitar
Photobucket  
Luthfy : Bass
Photobucket 
Handy : Drum


Photobucket 
 Foto Sumber : JeE photography
Download Song : Keep In Dying - ending wihout you
Facebook Band Profil : KEEP IN DYING
Twitter :@KEEPINDYING
Myspace : MySpace
 


Dan ini cerita terbentuknya "Keep in dying" yang saya dapat dari facebook mereka !
Terbentuk pada tanggal 20 Agust 2009 di Pekanbaru. Kami beranggotakan Denny (voc), risky (gitar), Ryan (gitar / voc 2), luthfy (bass), handy sanny (drum). Basecamp kami terletak di Jl. Durian Gg. Baiturrahman, Pekanbaru, Riau.

“Keep In Dying” terbentuk pada tgl 20 agustus 2009. Berawal dari para personil yang merupakan teman satu SMA yang selalu menghabiskan waktu bersama disekolah (karena satu kelas). pada tahun ke-3 di akhir-akhir masa SMA, kami yaitu deny (vokal), ryan (gitar), lutv (bass), ovan (drum) yang menemukan jiwa bermain musik bersama untuk membentuk sebuah band membawakan musik-musik punk yang energik. Musik yang membuat kami merasa bebas dan bersemangat. Pada awal membentuk band yang bernamakan "Lamang Tapai" atau lebih keren di sebut "LT" selalu membawakan lagu-lagu punk rock melodik di setiap latihannya di studio rental dekat sekolah kami. Pulang sekolah adalah saat yg sangat berharga bagi kami untuk bermain musik, studio rental dekat sekolah adalah rumah kedua bagi kami, tempat berkumpul bercanda tawa melepas tekanan seharian belajar di sekolah. Latihan dengan membawakan lagu-lagu punk rock melodic yang asik menurut kami pada waktu itu.


Karena kesibukan kami sebagai pelajar SMA kelas 3 yang akan menghadapi ujian akhir nasional (UAN), pelajaran sekolah tetap menjadi yang utama dan band tetap berjalan meskipun jarang latian. Itu adalah masa-masa yang berat. yang mengharuskan kami belajar lebih giat agar bisa lulus ujian..kami lalui itu hanya dgn semangat!..(belajarnya dikit).,ahaha..yaa..(yang pada akhirnya kami kami bisa lulus dgn nilai yg tdk mengecewakan tentunya). Panggung pertama LT adalah acara perpisahan sekolah. Dengan kostum apa adanya kami membawakan lagu sum41 dan closehead (indie) dengan semangat yg membara, jingkrak-jingkrak ga jelas (masa bodo dengan sekitar) karena itu adalah momen terakhir yang bisa kami rasakan di masa SMA.

Setelah lulus SMA kami pun tidak lantas putus hubungan satu sama lain. Berhubung rumah kami berdekatan dan jarak tidak terlalu jauh, setiap hari senggang kami berkumpul di warung dekat sekolah tempat kami biasa menghabiskan waktu pelajaran alias cabut. Kesempatan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi pun kami persiapkan dengan sebaik-baiknya agar kami bisa masuk universitas yang kami inginkan. Kami pun selalu tetap latihan-latihan membawakan lagu-lagu baru yang enak di dengar dan asik menurut telinga kami.

Tidak puas hanya ngeband sebatas ruang studio rental yang sempit, kami sepakat ingin mencoba panggung di luar sana..yaitu panggung festival-festival yang diadakan di dalam kota. Pengalaman awal di panggung kami sangatlah canggung dan grogi, meskipun begitu kami tetap berusaha menampilkan yang terbaik. melihat band-band lain yang ternyata banyak yang jago-jago, dan ntah mengapa band kami tidak pernah dapat predikat juara..??.,ahaha.. hal itu yang menyurutkan kami untuk enggan mengikuti ajang festival. kami memutuskan hanya mencari panggung-panggung tanpa tekanan alias parade. Berbagai Gigs kami ikuti diadakan di dalam maupun di luar kota, yang intinya kami mencari kesenangan saat membawakan lagu-lagu yang kami mainkan diatas panggung.

Seiring berkembangnya musik punk rock melodic, kami menemukan alunan jenis musik yang membuat semangat kami kian membara, yaitu lagu-lagu yang mengusung aliran post hardcore. di awal itulah kami mengubah nama band menjadi "keep in dying", dengan alasan namanya lebih keren daripada "LT" lamang tapai..ahaha.. Lagu-lagu Alesana pada saat itu sangat menginspirasi kami dalam bermusik Lagu yang energik, karakter vokal yang teriak-teriak dan aksi panggung yg liar mengilhami permainan musik kami. Membuat semangat kami saat memainkankannya kian membara.

Dan banyak juga band-band luar yang menjadi influence musik keep in dying seiring berkembangnya musik waktu ke waktu, dan post hardcore adalah jiwa kami.

Mencoba konsisten dengan idialis bermusik, alunan musik post hardcore menjadi aliran yang diusung keep in dying. Dan formasi band pun sedikit berubah, deny menjadi (screamer/growl), ryan (vokal/gitar), dan lutv tetap pada (bass), ovan tetap pada (drum). merasakan formasi di band terasa ada yang kurang, yaitu kekosongan di bagian gitar. Dan kami pun memutuskan untuk mencari personil untuk mengisi lead gitar di keep in dying. tidak beberapa waktu lamanya, kami menemukan gitaris yang cocok mengisi posisi lead gitar. Yaitu rizki yang kami kenal di sebuah acara festival. Kami menemukan kecocokan dalam permainan musik dan akhirnya dia resmi menjadi personil lead gitar di keep in dying. Kontribusi baru dan arasemen-arasemen musik yang rizki berikan sangat baik, memperkaya materi musik di band.

Dan panggung demi panggung keep in dying lewati dengan satu semangat untuk menampilkan yang terbaik dari keep in dying. Tidak terpaku dengan alunan musik yang sering dibawakan band-band lain, kami ingin menampilkan sesuatu yg berbeda. kemudian kami mencari bahan untuk membuat sebuah lagu. Dan "ending without you" adalah lagu pertama yg di buat oleh ryan (vokal/gitar) sebagai cerminan semangat bermusik keep in dying yg pada waktu itu belum sempat rekaman karena keterbatasan dana yang kami miliki (duitnya belum cukup). tapi hari demi hari kami menyisihkan uang jajan agar kelak lagu ini bisa rekaman..(ahaha...agak berlebihan., :P )

Seiring berjalannya sebuah band pasti tidak lepas dari cobaan-cobaan yang datang menghampiri. konflik internal yang ada.,mengharuskan ovan (drum) mengeluarkan diri dari band. tidak adanya drumer Sempat membuat keep in dying vakum beberapa saat. Usaha mencari drumer yang cocok tenyata sangatlah sulit. Beberapa panggung keep in dying mencoba tetap eksis dengan meminjam drumer band lain, yaitu frans "overdead" yang kebetulan semua personil bandnya juga teman2 kami.,jadi ga ada masalah kalo dia dipinjem..ahaha,,(makasih banyak ya sobat.. :D ) . Setelah penantian panjang Pada akhirnya kami pun menemukan drumer yg cocok., yaitu handy sanny. Influence permainan drumnya memperkaya musik keep in dying.

Dan tanpa membuang waktu akhirnya pada tgl 21 januari 2011, keep in dying berangkat ke studio one way record di kampar untuk rekaman. bang Rizon adalah orang yang menurut kami sangat profesional dalam mengolah lagu band-band yang ada. Orangnya sabar sewaktu take masing-masing intsrumen musik dan sangat ahli dalam mastering/mixing menjadikan lagu ciptaan keep in dying - "ending without you" sangat bagus di mata kami, Dan itu membuat kami sangat puas. Dan kami pun mencoba membuang lagu ini ke para pendengar musik. Mendapat respon yang positif kami pun merasa senang sekali.

setelah pencapaian yang sudah kami lalui saat ini, kami keep in dying lantas tidak merasa cepat puas dan akan selalu mengembangkan diri dalam membawakan musik terbaik dari kami. Musik Keep in dying berharap bisa diterima dengan baik oleh para pendengar musik. dan keep in dying dengan sangat mengucapkan rasa terima kasih yg mendalam untuk para pendengar setia keep in dying terutama sobat VEGAS yang senantiasa mendukung kami hingga saat ini. Kedepan keep in dying akan selalu memberikan yang terbaik.


Sumber : KEEP IN DYING

Curhat Curhit